Andi Faried

Dan dikemudian hari, aku akan membawakan nada itu dengan nada terbaikku............................

Mulai tersadar, ternyata cinta itu layaknya bermain musik.
Sedetik dalam terbesit nada, aku menggiring simfoni yang tak indah dan terkesan sumbang. Walau telah maksimal, namun semuanya tak berdawai, dan aku sadar,,,aku bukanlah pemain musik yang handal....

Kemudian, pada pertengahan malam, aku menyusun not-not suara semampu tanganku berucap...kucoba perdengarkan hasil karyaku, namun persembahan itu terasa asing di matamu..kemudian aku kembali tersadar, aku bukan pencipta lagu yang tersohor....

di sini, kupetikkan sebuah senar hamoni tentang perasaan kehilangan,,,,tentang nada-nada dan semua notasi yang kucatat dengan duka....terluka.
setelah lama menepi....aku mencari sebuah alasan bahwa irama yang indah bukan hanya ditentukan kualitas pemain musiknya, tapi juga alat musiknya....!!!!!semakin aku mencari alasan, semakin aku tahu bahwa kelemahanku adalah tak mengakui kekalahan.....

di atas langit yang rindang, kucoba dendangkan satu oktaf irama untuk sang penikmat cinta....terdengar pelan, namun mulai kusadari, aku telah belajar irama hati...!!hingga tak dapat dipungkiri...bait-bait namamu mendurasi lenting laguku. yang memejam menghayat tiap simfoni senyap sendu...
Dan dikemudian hari, aku BERJANJI akan membawakan nada itu dengan nada terbaikku............................